Kategori
Business Kebijakan Kerja Liputan Manajemen Perjalanan Pribadi sejarah Transportasi

Kenangan berkeliling Nusantara dengan maskapai Merpati Nusantara Airlines



Saya pernah bekerja di Maskapai Merpati Nusantara Airlines sebagai “Data Communication Specialist” di Biro Sistem Informasi. Sebelum bekerja di BSI-MNA (JKTDXMZ), saya pernah melamar ke beberapa perusahaan  penerbangan seperti Garuda, IAT, Sempati, Bouraq (Kenangan Pribadi pada MNA dapat dibaca disini) dan banyak lagi. Namun ternyata pilihan jatuh kepada MNA karena ada sahabat sewaktu kuliah yaitu Dudi Herdiman yang sebelumnya sudah bekerja di Merpati Maintenance Facility. Beberapa teman dekat di BSI-MNA adalah Rudi Rosadi yang saat ini adalah IT Manager di Lion Mentari Airlines dan Suprayogi Permadi yang awalnya bekerja sebagai programmer serta pernah menjabat GM Information Management System di MNA.

Pekerjaan saya adalah di bidang implementasi jaringan Komunikasi Data termasuk VSAT (Very Small Aperture Terminal) untuk “Airline Computer Reservation System”. Untuk itu di kurun 90-an, saya sering berkeliling Indonesia untuk mengimplementasikan CRS di kantor  cabang MNA mulai dari Medan, Palembang dan Bengkulu di Sumatera; Balikpapan, Banjarmasin dan Pontianak di Kalimantan; Makassar, Palu dan Kendari di Sulawesi; sampai Sorong, dan Merauke di Jayapura. Itu belum termasuk kota lain di Jawa, Bali, NTB, NTT, Ambon serta masih banyak propinsi lain. Sungguh pengalaman yang sulit dilupakan karena saat umur masih muda sudah bisa berkeliling dan mendapat pengalaman dari berbagai tempat di Indonesia.

Pada era keemasannya di tahun 1980-an dan 1990-an. Bahkan di era yang sama, Merpati bersama Garuda, menjadi penguasa langit Indonesia. Garuda menjadi penguasa penerbangan penghubung antar-kota besar, sementara Merpati kebagian menggarap rute-rute perintis.

Berbeda dengan Garuda Indonesia, Merpati memang sejak mulai beroperasi tahun 1962 sudah fokus menggarap rute-rute perintis. Jadi maskapai feeder, mengumpan penumpang ke Garuda Indonesia.  Mengusung tagline Jembatan Udara Indonesia, Merpati Nusantara Airlines Berjaya di tahun 1980 hingga 1990-an, Ratusan pesawat pernah memperkuat armada mereka. Masa kejayaan Merpati Dikutip dari Kompas TV, saat baru berdiri, dengan bermodalkan DC 3 Dakota, Merpati kemudian terus menambah pesawat ke hangar mereka.

Beberapa pesawat yang ikut membesarkan Merpati Nusantara Airlines diantaranya seri turboprop Vickers Vanguard, Vickers Viscount, Casa 212, CN 235, Twin Otter, juga pesawat angkut versi sipil Hercules L 100 L382G. Seiring tuntutan zaman, Merpati Nusantara Airlines kemudian memasuki era mesin jet. Boeing 707, Boeing 727, Fokker F-28, Fokker 100, Boeing 737 dan Airbus A310.

Kuatnya kepak sayap Merpati Nusantara Airlines pernah membuat mereka membuka rute luar negeri. Honolulu, Los Angeles, Jeddah, Manila, Dili dan Darwin pernah mereka singgahi. Merpati Airline sangat diandalkan warga yang tinggal di pelosok Indonesia.

Sebelum muncul maskapai-maskapai swasta yang melayani penerbangan perintis, Merpatilah yang penolong. Harga tiketnya pun relatif terjangkau. Bahkan di era tahun 1990-an, lazim di banyak rumah penduduk daerah terpencil, ditemukan berbagai aksesoris seperti tas berlogo Merpati yang merupakan bagian dari souvenir yang diberikan gratis kepada para penumpang.

Kejayaan Merpati Nusantara Airlines mulai meredup setelah Indonesia dilanda krisis moneter 1997 yang berujung tumbangnya Orde Baru di tahun 1998. Dampaknya, Merpati Nusantara Airlines memangkas sejumlah rute dan mengurangi armada mereka.

Merpati Airlines sendiri, diketahui sudah tidak beroperasi sejak 2014. Bahkan, sertifikat pengoperasian atau Air Operator Certificate (AOC) Merpati Airlines, yang merupakan syarat utama maskapai untuk terbang, telah dicabut di tahun 2015.

Oleh djadja

Seorang hamba Allah, ayah, suami, kepala rumah tangga (Commander In Chief), praktisi pendidikan, manajemen dan telematika yang mencoba merunduk di ladang ibadah

Tinggalkan komentar