Kategori
Anak Ayah Desa Ibadah Kebijakan Keluarga Lingkungan Liputan Pagerageung Pedesaan Pribadi sejarah Tasikmalaya Tokoh

Keindahan Desa Pagerageung Tasikmalaya sudah terkenal sampai mancanegara

Keindahan Desa Pagerageung Tasikmalaya sudah sampai mancanegara termasuk yang lewat atau berkunjung Pondok Pesantren Suryalaya . Banyak tokoh yang lahir di sini yang mewarnai peradaban Tasikmalaya, Jawa Barat bahkan Indonesia.

Itu tidak terlepas dari peran penting daerah ini dalam sejarah yang mewakili ribuan khasanah ipoleksosbud hankamrata Indonesia. Jalannya yang mulus sejak zaman repelita sampai sekarang masih merupakan bukti nyata daerah ini diakui dalam percaturan nasional.

Pada foto kedua terlihat Aki (pun bapa a.k.a Kikih) yang masih enerjik mengantarkan oleh oleh dari ibunda untuk Mang Lili salah satu orang kepercayaan keluarga. Kikih mengantar sendiri karena saya saat itu bertindak sebagai PIC (Pilot In Command) mobil yang berhenti di jalan agar tidak menghalangi kendaraan lain.

Sejarah Ringkas Desa Pagerageung

           Pagerageung Jaman dahulu masih hutan  belantara belum  ada sawah kebun dan jalanpun belum ada. Setelah sedikit demi sedikit dibuat perkampungan maka jadilah Pagerageung sebuah Kampung yang subur  karena tanahnya subur rakyatnya ma’mur. Banyak orang yang datang mencari nafkah bertani dan berdagang.

           Perbatasan Pagerageung dari Utara Pegunungan, dari Barat Pegunungan, dari Timur Sungai Citandu dan dari Selatan Sungai Cikidang. Itulah sebabnya disebut PAGERAGEUNG Karena di Pagar oleh gunung dan Sungai  Pagerageung artinya Pagar Besar atau Benteng Besar
           Pada zaman Kerajaan Mataram rajanya pada waktu itu Sutawijaya untuk memperluas daerahnya menyerang ke Jawa Barat khususnya ke Cirebon dan Priangan Semua daerah yang diserang satu persatu  dengan mudah ditaklukan nya karena tentaranya beribu-ribu jumlahnya.


            Tetapi menurut sejarah disinilah di Pagerageung tentara Mataram mendapat perlawanan yang sengit sehingga musuh tidak bisa terus maju karena kuat pertahanan nya. Sehingga musuh mengatakan disini bentengnya kuat pertahannya kuat atau Pagarnya besar disebut juga Pagerageung
            Pagerageung pada waktu itu termasuk wilayah Cirebon dengan tingkat pemerintahannya Kabupaten yang Kepalanya disebut Dalem/Bupati lama kelamaan dari Cirebon di ambil alih oleh Sumedang Pagerageung jadi Wilayah Sumedang  Pagerageung turun jadi Kewadanaan Bupatinya berhenti turun pangkat jadi Wedana pertama dan selanjutnya diganti  oleh Dalem Argagurnita pada tahun 1812
             Bupati Sumedang pada waktu itu ialah Dipati Suryanagara yang biasa disebut Pangeran Kornel yang terkenal berani melawan Gubernur Jenderal Daendles ketika sedang membuat jalan Anyer Panarukan sehingga terkenal sampai sekarang jalan antara Bandung Sumedang akan melalui Cadas Pangeran . Nasib Pagerageung  semakin terpuruk dari tingkat kewadanaan turun lagi menjadi Kecamatan ialah Kecamatan Pagerageung yang Ibu Kotanya di Desa Pagerageung.


              Indonesia dijajah Belanda selama 350 Tahun Pagerageung juga sama pemerintahannya diatur oleh Gubernur Hindia Belanda.  Tahun 1942 Jepang datang yang disebut Dainipon Pemerintahan diambil alih oleh Jepang  Rakyat semakin sengsara rakyat disuruh kerja paksa disebut Romusha di bawa ke tempat-tempat pembuatan pertahanan jepang Banyak rakyat yang jadi romusha  mati di tempat kerja atau dipulangkan sudah menjadi mayat.
               Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 Indonesia Merdeka                Belanda datang lagi ke Indonesia untuk menjajah Indonesia keadaan menjadi Kacau/genting lagi  Kota Bandung dibakar Istilahnya dibumihanguskan maka terkenal  Bandung lautan Api munculah lagu  Halau-halau Bandung  Orang-orang Bandung mengungsi kekampung-kampung Pagerageung masih aman dan banyak keluarga-keluarga Pagerageung yang di Bandung mengungsi ke Desa Pagerageung sini anak-anak bisa sekolah Desa yang disebut Sekolah SR Sekolah Rakyat. Jaman itu disebut zaman Revolusi revolusi fisik dari revolusi Pemerintahan.


         
Makin lama keadaan makin kacau Belanda menyerbu ke tiap Desa dengan serangan dari Darat  dan dari Udara pertempuran dengan para pemuda pejuang semakin sengit melawan Belanda. Tetapi pasukan Belanda lebih kuat sehingga Pagerageung pun diduduki oleh Belanda Sebelum Belanda datang bangunan-bangunan di rusak  dan dibakar sendiri oleh penduduk yang disebut dibumi hanguskan karena takut diduduki oleh Belanda.
              Penduduk dan para pejuang hususnya pasukan Hizbullah mengungsi kegunung TNI hijrah ke Yogya tahun 1948 Pada Tahun 1949 Belanda meninggalkan Daerah  Pagerageung dan daerah daerah lainya
              TNI datang lagi maka terjadilah perang saudara TNI perang antara DI/TII yang berada di gunung dan mengadakan perang gerilya.
Pagerageung semakin genting hampir tiap malam markas TNI diserang oleh pasukan DI/TII yang juga pada waktu itu disebut Gerombolan.


               Rakyat tidak bisa membangun rumah rumah, yang ada rusak banyak penduduk yang mengungsi ke Kota. Keadaan jadi terbalik kalau zaman Belanda dari Kota mengungsi ke kampung kalau sekarang dan kampung mengungsi ke Kota Begitu juga bagi orang yang mampu dan punya keluarga di Kota
               Tiga belas Tahun lamanya pasukan DI/TII berkecamuk dan perang habis-habisan pada akhir tahun 1962 setelah diadakan Pagar Betis Pagerageung baru merasakan aman dan hidup bisa leluasa anak anak pada malam hari bisa mengadakan kegiatan kepemudaan dan pengajian.
                Sepuluh tahun kemudian Pagerageung sudah berubah tamu-tamu pada datang bahkan dari PBB juga ada mengadakan Work Shop selama setengah bulan, dan sekarang beginilah keadaan Pagerageung Tahun 2014

Oleh djadja

Seorang hamba Allah, ayah, suami, kepala rumah tangga (Commander In Chief), praktisi pendidikan, manajemen dan telematika yang mencoba merunduk di ladang ibadah

Tinggalkan komentar