Kategori
Kebijakan Leadership Liputan Pariwisata Perjalanan Pribadi Tokoh Widyatama

Mengunjungi Fort Santiago di Manila yang dibangun Spanyol pada tahun 1593

Saya berkesempatan melakukan City Tour ke beberapa tempat bersejaran di Manila diantaranya Fort Santiago tempat dimana Jose Rizal ditahan. Dia Bukan Hanya Sekedar Pahlawan Nasional namun telah menjadi simbol kuat perjuangan dan kemanusiaan bagi Bangsa dan Negara Filipina. Hidupnya hanya dalam waktu yang singkat karena ia meninggal pada usia muda (~35 tahun) akibat ditembak mati Tentara Penjajahan Spanyol.

Knights of Dr. Jose Rizal Manila, Philippines adalah seorang yang berbakat. Selain menjadi seorang dokter ia juga seorang arsitek, seniman, pendidik, ekonom, etnolog, ahli pertanian, sejarawan, jurnalis, pemusik, mitologiwan, internasionalis, naturalis, dokter mata, sosiolog, pematung, penyair, penulis drama dan novelis.

Selain itu ia juga menguasai 22 bahasa, di antaranya: Tagalog Filipino, Cebuano, Bahasa Melayu Warisan Kita, Tionghoa, Learning Arabic to Understand Al-Qur’an, Ibrani, Inggris, Bahasa Jepang, Spanyol, Catalan Barcelona, Italia, Bahasa Portugis, Bahasa Latin, Perancis, Jerman, Bahasa Yunani, Bahasa Rusia, Bahasa Sanskerta dan dialek-dialek Filipina yang lain.

Sebagai seorang patriot tertinggi bagi bangsa Filipina, hari kematiannya pada 30 Desember kini diperingati sebagai hari libur di Filipina, yang disebut hari Rizal.

Plakat Fort Santiago (Spanyol: Fuerte de Santiago; Filipino: Moóg ng Santiago) yang dibangun pada tahun 1593. Ini adalah benteng yang dibangun oleh navigator dan gubernur Spanyol Miguel López de Legazpi untuk kota baru Manila yang didirikan di Filipina. Benteng pertahanan ini terletak di Intramuros, kota bertembok Manila.

Kategori
Canda Desa Ibu Liputan Pariwisata Pedesaan Perjalanan Pribadi

Teu di dieu teu di Chiang Mai Thailand, Ema-ema naek motor pasti ruarrr biasah

Teu di dieu teu di Chiang Mai Thailand, Ema-ema naek motor pasti ruarrr biasah.

Predikat ‘Raja Jalanan’ dulunya identik dengan bus dan truk besar. Tetapi, di zaman milenial ini, banyak yang menyebut bahwa emak-emak lah yang menjadi rajanya jalan raya.

Hal ini seiring dengan banyaknya ibu-ibu yang berkendara di jalanan dengan segala tingkah absurdnya. Mulai dari menyalakan lampu sein tapi nggak segera berbelok, menerobos lalu lintas, hingga berkendara tanpa pelindung kepala.

Soal emak-emak bawa motor memang sering menjadi sorotan. Seperti deretan emak-emak pengendara motor berikut ini. Aksi mereka di jalanan bikin geleng-geleng kepala sekaligus mengundang tawa.

Stigma kaum perempuan mengendarai motor atau biasa disebut dengan istilah emak-emak, menjadi viral di Indonesia selama bertahun-tahun. Hal ini muncul karena beragam ulah yang mereka lakukan, seperti menyalakan sein kiri untuk belok kanan.

Namun ternyata, peristiwa itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Dilansir dari laman Cartoq, seorang ibu di Thailand terekam kamera ETLE berulang kali melakukan pelanggaran lalu lintas.

Jenis pelanggaran yang dilakukan mulai dari tidak mengenakan helm, berkendara melawan arus hingga menerobos lampu merah. Dia juga terlihat beberapa kali berbicara di telepon, saat mengendari skuter miliknya

Menurut catatan polisi hasil pantauan rekaman kamera ETLE, emak-emak itu sudah melakukan lebih dari 200 pelanggaran lalu lintas.

Polisi lalu lintas akhirnya melacak skuter dan pemilik, lalu menyita kendaraan tersebut. Pelaku juga dikenakan denda  setara Rp26 jutaan, lebih mahal dari sepeda motor miliknya.

Selain denda, wanita tersebut juga dapat menghadapi konsekuensi lain seperti pencabutan SIM atau bahkan hukuman penjara.

Kategori
Bandung Ibadah Islam Kebijakan Liputan Pariwisata Perjalanan Pribadi Transportasi

Masjid Al-Jabbar dilihat dari sudut pandang orang ketiga

Masjid Al-Jabbar dilihat dari sudut pandang orang ketiga yang akan membantu Anda untuk mendapatkan hasil foto dari kamera smartphone dibalik jendela kereta ❤️😊🌺

Sejarah Masjid Raya Al Jabbar
Masjid Raya Al Jabbar mulai didesain tahun 2015 oleh Ridwan Kamil sebagai Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi. Bangunan utama dirancang dengan luas lantai 99 x 99 m2 sesuai angka Asmaul Husna.

Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar dirancang dari perpaduan arsitektur modern kontemporer dengan aksentuasi masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif khas Jawa Barat. Bangunan utama masjid tidak memisahkan dinding, atap, dan kubah, melainkan hasil peleburan ketiganya menjadi satu bentuk setengah bola raksasa.

Ketiga sisi bangunan masjid dikelilingi sebuah danau besar yang, ibarat cermin, merefleksikan masjid menjadi berbentuk bulat utuh. Pada malam hari, kerlip tata cahaya menambah keindahan masjid. Selain keindahan, danau memiliki fungsi penting lain; sebagai retensi banjir sekaligus penyimpan air. Semua hal tersebut memang direncanakan dengan sangat seksama oleh sang arsitek, Mochamad Ridwan Kamil.

Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage Kota Bandung diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada 30 Desember 2022 lalu. Masjid yang megah dan artistik ini seketika menarik perhatian banyak orang.

Baik masyarakat dari Kota Bandung dan sekitarnya, maupun dari luar kota, beramai-ramai mengunjungi masjid yang dijuluki Masjid Terapung ini untuk berwisata religi.

Antusiasme masyarakat yang tinggi menyebabkan padatnya jalan akses menuju ke Masjid Raya Al Jabbar. Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat pun melakukan rekayasa lalu lintas guna mengurai kepadatan yang menyebabkan kemacetan tersebut.

Melansir dari PRFM News, laporan kemacetan arus lalu lintas terus diterima sejak awal peresmian Masjid Al Jabbar. Kebanyakan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi untuk mengunjungi masjid tersebut.

Baca Juga: Berencana Mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar? Perhatikan Dulu Skema Rekayasa Lalu Lintas Berikut Ini

Guna mengurangi kepadatan lalu lintas, ada beberapa alternatif transportasi umum untuk menuju ke Masjid Raya Al Jabbar, yaitu:

Kereta Api
Stasiun kereta api terdekat dari lokasi Masjid Al Jabbar adalah Stasiun Kereta Api Cimekar. Jaraknya sekitar 2,2 kilometer dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 20-an menit, atau menggunakan jasa ojek pangkalan/ojek online.

Untuk mencapai stasiun ini dapat menggunakan beberapa kereta api lokal/komuter seperti:

– Kereta Api Lokal Bandung Raya dengan rute Padalarang, Gadobangkong, Cimahi, Cimindi, Ciroyom, Bandung, Cikudapateuh, Kiaracondong, Cimekar, Rancaekek, Haurpugur, Cicalengka PP;

– Kereta Api Lokal Garut Cibatuan dengan rute Garut, Wanaraja, Pasirjengkol, Cibatu, Karangsari, Leles, Nagreg, Cicalengka, Haurpugur, Rancaekek, Cimekar, Kiaracondong, Cikudapateuh, Bandung, Ciroyom, Cimindi, Cimahi, Padalarang, Cilame, Sasaksaat, Maswati, Rendeh, Cikadongdong, Plered, Sukatani, Ciganea, Purwakarta PP;

– Kereta Api Lokal Cibatuan dengan rute Cibatu, Karangsari, Leles, Nagreg, Cicalengka, Haurpugur, Rancaekek, Cimekar, Kiaracondong, Cikudapateuh, Bandung, Ciroyom, Cimindi, Cimahi, Padalarang PP.

Angkot
Ada beberapa opsi rute angkot yang dapat dicoba untuk dapat menuju ke Masjid Al Jabbar:

– Jika datang dari Terminal Leuwipanjang, naik angkot Leuwipanjang – Cibiru lalu turun di Jalan Cimincrang. Kemudian lanjutkan dengan naik ojek pangkalan/ojek online;

– Jika datang dari Terminal Cicaheum, naik angkot Simpang Dago – Gedebage atau Bumi Panyileukan – Sekemirung lalu turun di Pasar Gedebage. Kemudian naik angkot arah ke Cibiru dan turun di Jalan Cimincrang, lalu lanjutkan dengan naik ojek pangkalan/ojek online;

– Jika datang dari Cileunyi, naik angkot Majalaya – Gedebage lalu turun di kampus UIN 2 atau Polda Jabar. Kemudian lanjutkan dengan naik angkot atau ojek pangkalan/ojek online menuju ke Masjid Al Jabbar;

– Jika datang dari Cicadas, Antapani, Kiaracondong dan sekitarnya, naik angkot Cicadas – Cibiru lalu turun di kampus UIN 2 atau Polda Jabar. Kemudian lanjutkan dengan naik ojek pangkalan/ojek online menuju ke Masjid Al Jabbar;

– Jika datang dari Stasiun Bandung (pintu selatan/Stasiun Hall), Pasar Baru, Dalem Kaum, Alun-alun Bandung dak sekitarnya, naik angkot Stasiun Hall – Gedebage lalu turun di Pasar Gedebage. Kemudian naik angkot arah ke Cibiru dan turun di Jalan Cimincrang, lalu lanjutkan dengan naik ojek pangkalan/ojek online.

Bus/Trans Metro Bandung (TMB)
Untuk dapat menuju ke Masjid Al Jabbar menggunakan bus umum dari Kota Bandung atau Cimindi, Cijerah, Cimahi, dan sekitarnya dapat menggunakan Trans Metro Bandung (TMB) Koridor 1 Cibiru – Cibeureum atau Cibeureum – Cibiru.

Rute TMB Koridor 1 adalah Halte Elang – Jalan Garuda – Holis – Perempatan Pasir Koja – Perempatan Kopo – Perempatan Cibaduyut – Perempatan Cigereleng – Perempatan Buah Batu – Perempatan Kiara Condong – Perempatan Gede Bage – Halte Cibiru PP.

Pastikan untuk turun di sekitar kampus UIN atau Polda Jabar, kemudian dilanjutkan dengan naik ojek pangkalan/ojek online menuju ke Masjid Al Jabbar.

Demikian cara menuju ke Masjid Raya Al Jabbar menggunakan transportasi umum. Semoga bermanfaat!***

Kategori
Kebijakan Liputan Pariwisata Pemikiran Perjalanan Pribadi Transportasi

Siapakah yang boleh dan berhak duduk di dekat pintu darurat pesawat?

Setiap pesawat terbang memiliki pintu-pintu darurat yang hanya digunakan saat kondisi darurat. Salah satunya adalah pintu darurat di area tengah pesawat.

Umumnya di area tersebut, ruang antar kursi lebih luas untuk memudahkan proses evakuasi. Kursi dengan ruang lebih lega ini kerap kali diminati calon penumpang, terutama jika naik pesawat berbiaya rendah.

Namun, siapakah yang boleh duduk di dekat pintu darurat pesawat tersebut?

Humas Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Benny Siga Butarbutar menyebutkan, penumpang yang bisa duduk di dekat pintu darurat pesawat adalah orang yang dianggap mampu dan sehat.

Selain itu, penumpang tersebut dianggap mampu membantu awak kabin jika pesawat mengalami keadaan darurat.

@ Dalam Pesawat Batik Air

Sesungguhnya, memang tidak sembarang orang boleh duduk di kursi dekat pintu darurat. Terdapat sejumlah syarat yang mesti dipenuhi sebelum penumpang bisa duduk di kursi dekat pintu darurat pesawat.

Dalam sebuah unggahan di akun resmi Instagram PT Angkasa Pura I, @ap_airports, dijelaskan bahwa kursi dekat pintu darurat pesawat harus diduduki penumpang yang memenuhi syarat-syarat tertentu.

Berikut syaratnya yang harus dipenuhi penumpang yang duduk di kursi dekat pintu darurat pesawat.

1. Sehat fisik dan mental untuk membantu awak kabin dalam keadaan darurat.
2. Mampu memahami instruksi darurat secara tertulis maupun lisan.
3. Berusia 15 tahun ke atas.
4. Tidak dalam keadaan hamil.
5. Tidak berpergian dengan bayi.

Bagi kamu yang pernah duduk di kursi dekat pintu darurat pesawat, awak kabin pasti bakal memberikan instruksi khusus kepada kamu. Salah satu instruksinya yakni cara membuka pintu darurat pesawat apabila terjadi hal-hal yang membahayakan penerbangan.

Untuk penumpang pesawat, sebenarnya kursi di dekat pintu darurat lebih nyaman karena memiliki ruang kaki yang lebih luas. Bila memilih duduk di kursi dekat pintu darurat, kamu tentu harus siap dengan tanggung jawab.

Selain mesti siap untuk membantu awak kabin jika dibutuhkan, penumpang yang duduk di kursi dekat pintu darurat juga tidak diperkenankan meletakkan barang di kolong kursi di depan tempat duduk.

Alasannya, karena area tersebut harus steril dari barang-barang. Nah, sekarang sudah tahu kan syarat untuk duduk di kursi dekat pintu darurat pesawat? Jangan lupa untuk diterapkan apabila kamu dapat kesempatan duduk di kursi itu.

Doa Naik Kendaraan Udara:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ

“Allahumma inni a’udzubika min zawaal ni’matika wa tahawwuli ‘afiyatika wa fujaa’ati niqmatika wa jami’i sakhatika.”

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya kesehatan-Mu, datangnya bencana-Mu, dan seluruh kemurkaan-Mu.”

Kategori
Desa Lingkungan Liputan Pariwisata Perjalanan Pribadi sejarah UPI

Dekat Kota Chiang Mai, terdapat Golden Triangle yang merupakan perbatasan 3 negara Thailand, Laos dan Myanmar

Jika berkunjung ke Thailand, bertolaklah ke arah utara. Dekat Kota Chiang Mai, terdapat Golden Triangle yang adalah perbatasan 3 negara. Dari sini Anda bisa melihat Thailand, Laos, dan Myanmar sekaligus.

Golden Triangle, begitu nama kawasan ini, dulu pernah jadi lokasi penghasil opium. Tepatnya medio 1950-an, Golden Triangle jadi ladang opium terbesar tak hanya di Asia tapi juga dunia. WikiTravel menuliskan Golden Triangle adalah ‘tourist trap’ terbesar di Thailand Utara, namun saat detikTravel berkunjung beberapa waktu lalu, kawasan ini terbilang aman.

Meski sisa kejayaan opium masih ada, museum misalnya, Golden Triangle merupakan kawasan yang aman untuk didatangi. Area totalnya seluas 950.000 km2, dilintasi titik bersatunya Sungai Mekong dan anak Sungai Ruak.

Patung Buddha raksasa berwarna emas menjadi perhatian utama. Inilah Phra That Doi Pu Khao, kuil yang dibangun sekitar abad ke-8. Kuil ini masih berada di teritori Thailand, negara tempat mayoritas turis datang. Karena letaknya di atas bukit, kuil ini jadi tempat terbaik melihat perbatasan 3 negara.

Golden triangle terletak di Chiang Saen, 1,5 jam berkendara darat dari Chiang Rai
(Terminal bis/Green bus dari Chiang Mai ke Chiang Rai). Bisa untuk kunjungan sehari, karena bis/minivan nya akan berakhir di lokasi monumen “Golden Triangle”. Untuk bus “Green bus” dari Chiang Mai ke Chiang Rai, disarankan memesan sehari sebelumnya. Atau memesan lewat website.

Menikmati area ini bisa dengan berjalan kaki, ataupun menyewa perahu dengan banyak ukuran. Terdapat banyak rumah makan dan kios suvenir khas. Salah satu daerah yang wajib untuk dikunjungi karena keunikan perbatasan wilayah dari 3 negara (Thailand; Myanmar dan Laos)

Mengunjungi Chiang Rai kurang afdol kalo tidak meneruskan beberapa kilometer perjalanan menuju Golden Triangel. Sungai yg membatasi tiga negara ini menjadi saksi perkembangan peradaban ketiganya. Jika saja saya datang lebih siang mungkin bisa mendapat banyak suvenir untuk dibawa pulang ke Indonesia sebelum mereka tutup jam 5 sore. Ataupun mungkin bisa naik perahu mengelilingi ketiga sisi negeri tersebut. Tapi setidaknya saya pernah ke sini dan anda pun harus melihatnya secara langsung.

Kategori
Desa Kebijakan Kuliner Lingkungan Liputan Pariwisata Pribadi Wirausaha

Memesan gudeg Bu Marto Pasar Kranggan Jogja via WhatsApp untuk dibawa pulang ke Bandung

Beberapa waktu lalu saya pesan gudeg Bu Marto Pasar Kranggan Jogja via WhatsApp untuk dibawa pulang ke Bandung sebagai bagian repeat order. Saat pertama kali terkesan dengan “hospitality & service” beliau yang lebih diutamakan kala memesan atau menikmati kuliner di manapun. Alhamdulillah sebelum berangkat naik kereta malam Lodaya kuliner tiba di hotel depan stasiun kereta Tugu agar bisa jugajijajug ke Bandung 😊

Kuliner adalah masterpiece yang harus disertai rasa cinta dan kasih sayang yang tulus dan ikhlas agar bisa dinikmati dengan cara bersahaja dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sering kali malas kalau harus antre sebelum menikmati dan melanjutkan perjalanan kuliner di manapun berada karena selera bisa berkurang drastis akibat hukum antrian 😁🙏🎉

Angel Fatboi
97 ulasan·225 foto
7 bulan lalu
Pertama kali nyobain ini krn ada yg bilang ini Gudeg Legend tapi ga pernah dipromoin secara Online (hanya orang lokal yg tau) …Selengkapnya
Foto 1 dalam ulasan oleh Angel Fatboi Foto 2 dalam ulasan oleh Angel Fatboi
1
Prio S
Local Guide·395 ulasan·1118 foto
2 tahun lalu
Rasa gudegnya pas, gak terlalu manis, bisa pedas juga kalo mau. Pagi2 beli buat sarapan sdh lumayan yg antri. Porsi pas, pake telor 13k.
Foto 1 dalam ulasan oleh Prio S
Foto 2 dalam ulasan oleh Prio S Foto 3 dalam ulasan oleh Prio S
2
Yudit Christiawan
Local Guide·354 ulasan·2817 foto
2 tahun lalu
Gudeg kering enak dan murah meriah, berada di jalan Kranggan, gak jauh dari Tugu, Hotel POP, dan SPBU.
Saya datang sekitar jam 6 pagi untuk beli sarapan disini, ibu dan mbak …Selengkapnya
Bungkusnya unik, pake daun pisang, dan bungkusinnya kayak bentuk perahu gitu 😁
Ibu lagi melayani pembeliHidangan gudeg yang dijual
8
Futya Rakhmani
Local Guide·71 ulasan·195 foto
setahun lalu
Lokasinya sangat dekat dari POP hotel. Jalan kaki ga sampe 5menit. Gudeg kering seharga 13rb udah pake telor. porsi banyak. Lumayan antri krn laris. Ibu sy suka banget sarapan disini. Ibu dan mbak yg jual ramah.
Foto 1 dalam ulasan oleh Futya Rakhmani
Foto 2 dalam ulasan oleh Futya Rakhmani Foto 3 dalam ulasan oleh Futya Rakhmani
1
Phillips Dewantoro
Local Guide·512 ulasan·1419 foto
5 tahun lalu
Gudeg kering khas jogja. Rasanya sangat enak. Steetfood yg jauh lebih enak daripada yang terkenal. Bedanya: yg ini ga diiklankan aja.
Foto 1 dalam ulasan oleh Phillips Dewantoro Foto 2 dalam ulasan oleh Phillips Dewantoro

Gudeg Bu Marto ꧋ꦒꦸꦢꦺꦒ꧀ꦧꦸꦩꦂꦠꦺꦴ
(0274) 521377

https://g.co/kgs/iGJVodf

Kategori
Desa Kebijakan Kuliner Lingkungan Liputan Pagerageung Pariwisata Pedesaan Perjalanan Pribadi Tasikmalaya

Wisata Pedesaan Pagerageung: Makes your journey easier

Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya menjadi wilayah yang selalu ngangenin, karena kaya akan keindahan alamnya.

Di kecamatan tersebut menyuguhkan berbagai pesona yang bisa dinikmati semua umur dan kalangan.

Ya, ingin relaksasi dan kembali ke alam, atau berkreasi di wisata kekinian? Kecamatan Pagerageung punya semua.

Di kecamatan ini, selalu punya tempat baru untuk dikunjungi dan disaksikan sendiri keindahannya. Bukan hanya itu, karena ada juga wisata sejarah.

Nah, yang saat ini menjadi buruan penikmat alam dan murah muriah yakni objek wisata alam Cipatani.

Destinasi wisata yang berlokasi di Desa Nangewer, Kecamatan Pagerageung ini menyajikan wisata air alami dan keindahan alamnya.

Wisata air itu dengan memanfaatkan aliran irigasi Cipatani. Pengunjung bisa bermain air, bahkan berenang di aliran irigasi yang jernih dan segar.Destinasi wisata yang berlokasi di Desa Nangewer, Kecamatan Pagerageung ini menyajikan wisata air alami dan keindahan alamnya. Aliran irigasi itu ditata rapih oleh masyarakat setempat dengan kolam renang alami.

Objek wisata alam Cipatani adalah salah satu tempat wisata yang murah meriah yang ada di Kecamatan Pagerageung.

Pengunjung tidak perlu merogoh kocek dalam untuk bisa menikmati alam dan jernihnya air yang langsung dari gunung. Pengunjung cukup membayar tiket masuk dengan harga Rp 3.000.

“2 tahun lalu, Cipatani hanyalah saluran irigasi di bawah kaki gunung Cakrabuana dan hamparan area pertanian. Tidak ada fasilitas selain aliran air yang jernih,” kata Kepala Dusun Nangewer, Yudi, Sabtu 26 Juni 2021.

Menurutnya, sejak tahun 2020 lalu, lokasi ini berubah menjadi objek wisata yang menarik.

Banyak fasilitas dan titik yang indah serta menarik, dengan latar belakang pemandangan alam.

Fasilitas itu dibangun masyarakat secara swadaya. Tak hanya membuat kolam renang alami dengan air alami langsung dari gunung, namun membuat juga taman indah, gazebo, dan tempat-tempat berswafoto.

Masyarakat yang mayoritas petani terus mengembangkan, hingga jadilah wisata alam atas inisiatif warga.

“Awalnya hanya dinikmati oleh warga sekitar saja. Namun seiring berjalannya waktu, pengunjung semakin banyak berdatangan dari luar daerah. Melihat ini menjadi potensi yang bisa dikembangkan, warga mengelola objek ini menjadi objek wisata untuk umum di tahun 2020 lalu,” ucap Yudi.

Menurutnya, kolam renang yang dibuat berada di sepanjang aliran irigasi Cipatani, terdiri dari kolam renang untuk anak dan dewasa.

Kolam itu dibuat dengan menumpuk batu sungai, sehingga lebih alami.

Agar lebih menarik lagi, warga juga membangun saung-saung atau gazebo dari bambu.

Sehingga wisatawan yang berkunjung bisa menikmati keindahan alam dari pinggir saluran irigasi.

“Bukan hanya menikmati segarnya air yang langsung dari pegunungan, wisatawan juga bisa menikmati keindahan alam disekitar,” ungkapnya.

Kategori
Desa Liputan Pariwisata Perjalanan Pribadi sejarah Transportasi

Wisata Pedesaan: Candi Prambanan, kompleks candi Hindu (Syiwa) terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi

Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang. (Candi Prambanan) adalah kompleks candi Hindu (Syiwa) terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Candi ini didedikasikan untuk Trimurti, tiga dewa utama agama Hindu, yaitu Brahma dewa pencipta, Wisnu pelindung dan Siwa dewa perusak. Berdasarkan prasasti Siwagrha, nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (Bahasa Sansekerta untuk “Rumah Siwa”), dan memang di garbagriha (aula utama) candi ini terdapat arca Siwa yang tingginya mencapai 3 meter, karena prioritas sekte Siwa untuk menyembah Dewa Siwa di candi ini. .

Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diyakini merupakan variasi dari nama dialek Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang berarti “Brahman agung”, yaitu Brahman atau Brahman. . realitas abadi yang tidak dapat digambarkan, yang sering disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain adalah bahwa para Brahmana dapat merujuk pada zaman keemasan kuil ini adalah para Brahmana.

Pendapat lain menyebutkan bahwa nama “Prambanan” berasal dari akar kata bahasa Jawa mban yang berarti memikul atau melaksanakan suatu tugas, merujuk pada dewa-dewa Hindu yang bertugas mengatur dan mencapai keberhasilan keselarasan di alam semesta. Nama lain Prambanan yang bisa berarti 5 (lima) gunung dalam bahasa Khmer/Kamboja 5 (lima) adalah Pram dan banam adalah gunung (ប្រាំ ភ្នំ). Ini menggambarkan 5 puncak Himalaya di India. Ingat baik dalam kronik Khmer bahwa orang Jawa telah menjajah Khmer selama 200 tahun dan bahwa Jayawarman kedua berada di Jawa sebagai pahlawan yang membebaskan Khmer dari kekuasaan Jawa.


Sejarah

Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.

Denah asli Candi Prambanan berbentuk persegi panjang, terdiri atas halaman luar dan tiga pelataran, yaitu Jaba (pelataran luar), Tengahan (pelataran tengah) dan Njeron (pelataran dalam). Halaman luar merupakan areal terbuka yang mengelilingi pelataran luar. Pelataran luar berbentuk bujur dengan luas 390 m2. Pelataran ini dahulu dikelilingi oleh pagar batu yang kini sudah tinggal reruntuhan. Pelataran luar saat ini hanya merupakan pelataran kosong. Belum diketahui apakah semula terdapat bangunan atau hiasan lain di pelataran ini.

Di tengah pelataran luar, terdapat pelataran kedua, yaitu pelataran tengah yang berbentuk persegi panjang seluas 222 m2. Pelataran tengah dahulu juga dikelilingi pagar batu yang saat ini juga sudah runtuh. Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di teras pertama, yaitu teras yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran. Di teras kedua terdapat 60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas, terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6 m2 dan tinggi 14 m. Hampir semua candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam keadaan hancur. Yang tersisa hanya reruntuhannya saja.

Pelataran dalam, merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan yang dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi empat seluas 110 m2, dengan tinggi sekitar 1,5 m dari permukaan teras teratas pelataran tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat sisinya terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi selatan yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas terdapat sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur sangkar seluas 1, 5 m2 dengan tinggi 4 m.

Di pelataran dalam terdapat 2 barisan candi yang membujur arah utara selatan. Di barisan barat terdapat 3 buah candi yang menghadap ke timur. Candi yang letaknya paling utara adalah Candi Wisnu, di tengah adalah Candi Syiwa, dan di selatan adalah Candi Brahma. Di barisan timur juga terdapat 3 buah candi yang menghadap ke barat. Ketiga candi ini disebut candi wahana (wahana = kendaraan), karena masing-masing candi diberi nama sesuai dengan binatang yang merupakan tunggangan dewa yang candinya terletak di hadapannya.

Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda, yang berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu), dan yang berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian, keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma, Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu berdenah dasar bujur sangkar seluas 15 m2 dengan tinggi 25 m. Di ujung utara dan selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling berhadapan, yang disebut Candi Apit.

Kategori
Kebijakan Kuliner Lingkungan Liputan Pariwisata Pasar Pribadi Tokoh Wirausaha

Wirausaha Pedesaan: Di dekat Pasar Kranggan Daerah Tugu Yogyakarta kutemukan seorang Ibu tua menjual salak

Di dekat Pasar Kranggan kutemukan seorang Ibu tua menjual salak. Mungkin bukan hanya buah salak yang menarik hatiku, tapi juga kondisi penjualnya yang sudah tua. Benarlah, saat kubeli salaknya, ibu tua tersebut memberikan pelayanan Paripurna dengan “Service Excellence” dan “Customer Satisfaction” yang tidak kalah dengan supermarket atau mall sekali pun. @ Pasar Kranggan

Sebagai penggemar berat Salak sangat terasa sentuhan “Human Being”-nya yang saya rindukan sesuai lagu “Yogyakarta” dari Katon Bagaskara sebagai berikut:

Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja

Lokasi pasar ini berada di sebelah utara Tugu Jogja. Pasar ini cukup ramai setiap hari dan terkadang membuat macet. Pasar ini dekat dengan beberapa hotel dan pusat aksesoris handphone. Yang special dari pasar ini adalah masih banyak makan

Kalau ke Yogyakarta, saya hampir tiap kali jalan ke Pasar Kranggan dan di pagi hari pasarnya sangat ramai dan banyak pedagang jajanan tradisional . Disamping itu banyak yang menjual grosiran keperluan buat gadgèt. Pasarnya masih bersih dan lokasinya tepat diarea Tugu Jogja tinggal jalan kaki saja serta parkirannya dipermudah ada tukang parkir yang sangat membantu.

Pasar Kranggan Jogja adalah pasar tradisional yang berdiri pada awal abad ke-19 di masa pemerintahan Kolonial Belanda. Pasar Kranggan menjadi salah satu pusat perekonomian di Yogyakarta yang dimotori oleh warga Tionghoa.

Pasar ini kemudian mengalami beberapa kali renovasi, hingga seperti saat ini. Pasar Kranggan Jogja ini memiliki luas bangunan sebesar 7400 m2 dengan luas tanah 6180 m2. Saat ini terdapat lebih dari 860 pedagang yang ada di Pasar Kranggan. Produk yang biasa dijual di Pasar Kranggan Jogja adalah sayur mayur, bunga mawar, daging dan aneka ikan, bahan sembako, perlengkapan kue dan plastik, serta beberapa juga menjual barang tradisional lainnya.

“Pasar Kranggan, Tempat Aneka Jajan Pasar dan Bunga Tabur”

Ulasan singkat pasar Kranggan

Pasar legendaris selain pasar Beringharjo
Merupakan bagian dari sejarah kawasan Kranggan yang dibangun atas permintaan Tumenggung Rangga Prawirasantika
Kata “Kranggan” berasal dari kata ka-Rangga-an
Pusat aneka jajanan pasar dan bunga tabur
Termasuk pasar “tua” karena berdiri sejak 15 Agustus 1975

Dimana lokasi pasar Kranggan ?

Jalan Pangeran Diponegoro no. 29 Yogyakarta
Spesifikasi pasar Kranggan ?

Luas bangunan : 7400 m2
Luas tanah : 6180 m2
Jumlah pedagang kios : 92
Jumlah pedagang los : 592
Jumlah pedagang lapak : 179
Jumlah total pedagang : 863

Pukul berapa bukanya pasar Kranggan ?

Pukul 05.00 WIB – 18.00 WIB

Apa saja yang dijual di pasar Kranggan ?

Aneka makanan tradisional seperti lemper, serabi, talam, pisang goreng keju, clorot dan lain-lain
Anek buah dan sayur
Tembikar dan kayu arang
Kuliner tradisional
Konveksi
Sembako
Perlengkapan membuat kue
Pertokoan emas dan perhiasan

Cara menuju ke pasar Kranggan ?

Dari jalan Solo

Dari jalan Solo terus ke barat sampai di tugu Pal Putih
Dari tugu Pal Putih kira-kira 100 meter
Lokasi pasar ada di kanan (utara) jalan

Kategori
Business Desa Lingkungan Liputan Pariwisata Perjalanan Pribadi Tasikmalaya

Hotel Mangkubumi Sebagai bagian heritage Kota Tasikmalaya

Sebagai bagian heritage Kota Tasikmalaya, Hotel Mangkubumi-Tasikmalaya telah lama melayani Dan berkolaborasi dengan Penta Helix Academic, Business, Government, Community & Media.

Hotel ini bersebelahan dengan Mangkubumi Waterpark di komplek Taman Rekreasi Mangkubumi Indah yang berada di Jln. A.H.Nasution, Tasikmalaya / Mangkubumi Tasikmalaya, dengan luas area 6 hektar termasuk dengan hutan wisata sebagai penambahnya.

Kondisi alam di Mangkubumi Waterpark yang sejuk dan alami membuat suasana tenang untuk para pengunjung, taman rekreasi ini dilengkapi Kolam Renang Mangkubumi, panggung hiburan, hotel restoran, kantin, area bermain anak-anak, sepeda air, Gazebo/saung botram, track ATV / All-terrain vehicle, Flying Fox, Adventure Area, Water Boom, mushola dan gedung pertemuan serta area parkir yang luas.

Untuk kolam renang di Mangkubumi Waterpark terdiri dari kolam renang dewasa, anak-anak dan balita. Semua sarana rekreasi yang ada di Mangkubumi Waterpark untuk memanjakan para pengunjung.

Hotel Taman Mangkubumi Indah merupakan hotel yang berada dalam kategori Hotel dengan alamat di Jalan AH Nasution KM 7 Mangkubumi Tasikmalaya – Indonesia. Harga kamar yang ditawarkan cukup bervariasi sesuai dengan ukuran kamar dan kualitas hotel bintang 2, sedangkan untuk berkomunikasi dalam pelayanan bisa menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris. Hotel Taman Mangkubumi Indah terdiri dari 40 kamar dengan ukuran sebagai berikut : Kamar Standard Twin – Twin dengan luas delapan belas meter (18 m2), Kamar Standard Double – Double dengan luas delapan belas meter (18 m2), Kamar Standard Double – Double dengan luas delapan belas meter (18 m2), Kamar Superior Twin – Twin dengan luas tiga puluh dua meter (32 m2), Kamar Superior Double – Double dengan luas tiga puluh dua meter (32 m2), Kamar Deluxe Triple – Triple dengan luas empat puluh meter (40 m2), Kamar Deluxe Double – Double dengan luas empat puluh meter (40 m2), Suite Executive – Suite dengan luas empat puluh meter (40 m2), Suite Executive – Suite dengan luas empat puluh meter (40 m2)

Hotel ini bisa menjadi pilihan untuk menginap jika berkunjung ke Tasikmalaya. Jika menginap di Hotel Taman Mangkubumi Indah, anda bisa checkin pada jam 14:00 dan checkout pada jam 12. Hotel Taman Mangkubumi Indah dilengkapi dengan fasilitas yang memberi kepuasan kepada pelanggan seperti : Parkir di gedung, Fasilitas Rapat/Perjamuan, Layanan Internet, Pemandian Umum, Kamar Keluarga, Termasuk Akses Wi-Fi Gratis, Kolam Renang Outdoor, Kolam Renang Outdoor (sepanjang tahun), Parkir Gratis, Parkir pribadi, Restoran, Resepsionis 24 Jam, Parkir, Taman, Wi-Fi, Pusat Kebugaran, Waterpark, Layanan kebersihan harian